PAMRIH - tanya kenapa ?
Sunday, September 6, 2009
Gempa yang memporak porandakan Tasikmalaya dan sekitarnya beberapa hari lalu (02-09) sungguh membuat kesedihan mendalam bagi bangsa Indonesia, khususnya para keluarga korban. Puluhan orang tewas baik karena tertimpa bangunan runtuh maupun akibat tanah longsor. Dan bahkan puluhan orang belum ditemukan karena tertimbun tanah longsor. Ratusan warga mengungsi karena rumah tempat mereka tinggal sudah rata dengan tanah. Mereka tidur berjubel didalam tenda-tenda pengungsian. Dan para pengungsi inipun saat ini sudah mulai dijangkiti beberapa penyakit, baik penyakit kulit dan kebanyakan mereka mulai terserang ISPA.
Bantuanpun sudah berdatangan dari seluruh penjuru negeri, baik dari para relawan, LSM, organisasi, instansi maupun pribadi. Baik bantuan moral terlebih material yang memang sangat diperlukan oleh para pengungsi saat ini. Terutama makanan dan obat-obatan, selimut dan pakaian. Tidak sedikit pula organisasi yang menghimpun dana lewat rekening-rekening bank untuk disalurkan kepada para pengungsi/korban. Banyak juga perusahaan - perusahaan swasta yang datang langsung ke lokasi bencana untuk memberikan bantuannya. Dan yang menggembirakan menurut kompas.com, Mendiknas juga sudah memutuskan bahwa biaya pembangunan kembali sekolah-sekolah yang rusak akan ditanggung Pemerintah Pusat.
Tetapi anehnya, kemana perginya para parpol (Partai Politik) sekarang ya ?
Teman-teman pasti masih ingat ketika sebelumnya musibah juga menimpa warga disekitar ambrolnya tanggul Situ Gintung - Tangerang. Para Partai Politik berlomba-lomba membangun posko bantuan disekitar lokasi bencana. Baik Parpol besar maupun gurem gak ada yang mau ketinggalan. Semarak banget deh disekitar Situ Gintung dengan aneka warna bendera dan atribut parpol. Namun kontras banget situasinya dengan di sekitar lokasi gempa Tasikmalaya. Memang seh sudah ada 2 partai besar yang sudah mendirikan posko bantuan, dan salut buat 2 parpol ini dan semoga segera diikuti dan dicontoh oleh yang lainnya.
Memang saat ini sudah tidak ada lagi agenda politik seperti halnya pada saat peristiwa Situ Gintung lalu (27-03) terjadi, dimana kita saat itu akan menghadapi Pemilu legislatif dan juga Pilpres.. heheheheh... Membangun Posko bantuan jika ada maunya saja ternyata....Kampanye-kampanye juga ujungnya untuk menarik simpati rakyat pemilih bahwa partainya peduli akan nasib rakyat yang menderita... Atau mungkin parpol saat ini tidak punya dana untuk bikin posko bantuan Gempa Tasikmalaya ? Tanya kenapa ?
*foto diambil dari kompas.com
31 comments:
itulah keterbatasan manusia mas yudi.
ketika kepentingan yang didahulukan bukan berdasarkan nurani.
makanya BUNDA NURA sangat penting tuh...
sayang bunda ada di arab. coba ada di sini, pasti orang2 yang nolong dulu ga pada balik lagi, n datang tanpa pamrih, karena melolong sesama berdasarkan panggilan jiwa NURANI bukan berdasarkan PAMRIH
Iya Yak Mas Yudie, Hmmmmmmmm ketahuan deh keknya hajat parpol sekarang.....PRIHATIN
Semoga keluarga korban di beri ketabahan ya...
Memang menolong tanpa PAMRIH sudah jarang......
kebanyakan menolong ya bau2 KEPENTINGAN gitu...
Semoga cerahlah esok hari...
AMIIIIN
Iya mas..kadang2 bantuan yg di berikan ada unsur2 tersembunyi..tapi mungkin hanya sebagian orang atau kekelompok saja....
Turut berduka atas bencana gempa di Tasikmalaya...met sahur mas..
Ya gitu deh kalau perbuatan manusia ditempeli pamrih. Semoga korban gempa di Tasikmalaya segera mendapat bantuan penanganan sesuai kondisi yang dibutuhkan disana.
kelihatan belangnya yah mas :)
sukanya merayu-rayu rakyat...
kalau petinggi politik yang gak datang mungkin ada beberapa alasan.
1. yang gak kepilih
nah kalau yang gak kepilih gak datang karna kecewa gak mau di pilih x :D
2. yang kepilih
dah kepilih ngapain datang lagi hehehe
Terkutuk banget orang2 yang seprti itu ya sob
begitulah manusia sering menyalahgunakan keadaan utk kepentingan pribadi.
begitu indahnya ilmu Iklas itu......
Salam persahabatan
nah lo..tanya kenapa ya itu??
Itulah karakter khas manusia di dunia ini. Ego pribadi selalu didahulukan
salam teman,
manusia kan punya keterbatasan. kepentingan diri sendiri yang dahulukan.. namanya juga hidup. hehe
Manusia hanya bisa meraba apa yang terjadi hari esok tanpa sanggup meyakinkan semuanya karena segala sesuatu kembali pada Alloh swt.Turut belasungkawa pada korban gempa semoga di beri kekuatan dan senantiasa kemudahan kemudahan oleh Alloh swt.Amien
Begitulah, rakyat harus pintar2 memilih yang mana betul2 ikhlas yang mana hanya topeng saja.Parpol semua pada ngumpet karena tidak pada moment yang tepat untuk memberi bantuan.
Turut prihatin atas kejadian gempa yang terjadi
Manusia tiada yang sempurna. Lepas siapa yang berkepentingan atau tidak. Marilah kita bersama turut membantu tanpa menuding siapa yang harusnya bertanggung jawab. Membantu tanpa pamrih.
Salam
sekarang kan udah ketauan...
5 taun lagi, tentunya masyarakat akan lebih cerdas untuk menilai.
Kasian banget mereka yang menjadi korban....ris
itulah manusia mas... kadang keinginan mendapat pamrih bisa mengalahkan apapun... dan kalau tidak akan mendapat apa-apa ya mending biar orang lain aja yang ngurusin, aku entar dulu....
malam mas yudie....
berkunjung mengunjungi sahabat.....
sahuuuuuuuuurrrrrrrrrrrrr!!!
mampir....^_^
Assalamualaikum. Pagi mas Yudi.
Kalo ada maunya, br bertindak..
Dari dulu fia yakin ga ada politikus yang punya hati, hanya otak dan nafsu aja yang digede'in apa mereka ga punya muka yah..?? malu dikit napa seh..?? wah puasa2 koq jd marah...hi hi udah deh mas ga ada habisnya mencari dosa-dosa para politikus kita...biarin aja..btw artikelnya bagus mas..salam persahabatan...senyampang ada gairah liat blog hi hi..
salam sobat
berkunjung kesini lagi
Ada AWARD sederhana untuk sobat,,mohon diterima ya,,di blog NURANURANIKU,
trims
yahh wajar kok mas, emang banyak orang2 yg punya sfat bgitu. yang jelas kita harus bs blajar dr mreka agar ndak spt ituuuu..
Ternyata Parpol selama ini bergerak hanya untuk mencari simpati saja ya?
Saat nasib mereka sudah ditentukan, maka tak ada hasrat lagi untuk bergerak ya...?
Kasihan... lagi-2 rakyat yang menjadi korbannya.
Saya pernah baca puisi, kalau gak salah, isinya seperti ini, "Ketika musim pemilu tiba, rakyat di lamar dan di nikahi dengan janji2" seterusnya lupa mas...
Dan, Allahlah tempat kembali dan bergantung harap.
mampir di hari sabtu. met wiken.
salam sobat
biasalah,,kalau ada bencana ,pasti ngga ada yang terjun memberi bantuan,,,lupa kali dulunya mereka sudah memberikan dukungan hingga menjadi saat ini.
siip artikelnya.