MATINYA LAGU ANAK-ANAK
Thursday, May 14, 2009
Menarik mengikuti sebuah acara talkshow di salah satu stasiun TV pada hari minggu siang lalu yang membahas tentang hilangnya lagu anak-anak di blantika musik kita. Lagu anak-anak yang menggambarkan keceriaan seorang anak yang rajin belajar, membantu orang tua, tamasya, berkebun, bermain dan lain-lainnya. Lagu – lagu tersebut entah kemana sekarang perginya, yang jelas sekarang musik Indonesia hanya dipenuhi oleh lagu-lagu cinta untuk konsumsi dewasa. Dan ironisnya, anak-anaklah yang menjadi konsumen tetap dari lagu-lagu tersebut. Terbukti dari sebuah survey yang dilakukan oleh stasiun TV tersebut dengan mewawancarai beberapa anak, rata-rata mereka lebih mengenal lagu-lagu dewasa seperti yang dinyanyikan Peterpan, Nidji, Afgan dan lainnya. Trus kemanakah lagu-lagu yang pernah dinyanyikan oleh Josua, Tasya, Sherina, Chicha, Ira Maya Sopha dan lain-lain?
Masih teringat ketika kecil dulu (heheh pernah kecil juga ternyata) banyak sekali lagu anak-anak yang bermunculan. Bahkan kami diwajibkan untuk menyanyikan lagu-lagu tersebut di sekolah dasar pada waktu jam pelajaran kesenian. Dan pada waktu di SMP, juga diwajibakan menyanyi lagu-lagu perjuangan, bukan lagu-lagu cinta…
Sebenarnya kalau berbicara masalah penyanyi cilik, aku pikir kita tidaklah kekurangan talenta. Ini dibuktikan dengan banyaknya peserta dari sebuah ajang pencari bakat disalah satu TV yang khusus mencari bakat para penyanyi cilik ini. Tetapi sangat disayangkan, acara ajang pencari bakat menyanyi untuk anak-anak ini hampir semua pesertanya menyanyikan lagu-lagu dewasa. Kayanya panitia tidak memberikan kriteria dan batasan untuk lagu-lagu yang boleh dinyanyikan oleh anak-anak. Bukannya lagu-lagu ciptaan AT. Mahmud, Ibu Sud atau Kak Seto masih layak untuk dinyanyikan ? Bukannya lagu-lagunya Tasya, Sherina, Trio Kwek-kwek masih enak didengar oleh anak-anak?
Kembali ke acara talkshow yang juga dihadiri oleh Kak Seto, Ira Maya Sopha dan Tasya terungkap bahwa sebenarnya kita memang bukan kekurangan penyanyi cilik dan lagu anak-anak, tetapi tidak adanya produser yang mau memproduksi lagu anak-anak tersebut, itulah indikasinya…hhmm bisnis lagi deh ujung-ujungnya. Masih menurut Kak Seto, beliau sampai sekarang sebenarnya masih aktif mencipta lagu anak-anak yang kebanyakan beliau ajarkan dan dinyanyikan disekolah tempat beliau mengajar.
Sedangkan menurut mama Ira (ira Maya Sopha), mencipta lagu anak-anak itu tidaklah gampang, tema yang dibangun haruslah yang bersemangat, mendidik, mencintai alam, berbakti pada orang tua dan tentu saja dengan bahasa anak yang riang. Masih menurut perbincangan dengan Kak Seto dan Mama Ira, jelas lagu anak-anak diperlukan untuk membangun mental psikologis anak dengan pesan yang dibawa oleh lagu tersebut. Jadi semoga deh ada produser yang mau membangun kembali kejayaan dan keriangan lagu anak-anak Indonesia dan tentu saja membangun mental anak-anak Indonesia.
Yuk kita menyanyikan lagunya Tasya….Libur tlah tiba..libur tlah tiba..hore..hore..horeee…!!!
14 comments:
Anak-anak sekarang memang tidak punya lagu sendiri.., jadi jangan salahkan anak-anak kalau pandai menyanyikan lagu-2nya orang dewasa.
Mungkin industri lagu anak-2 kurang memberikan keuntungan ya ? Sehingga produser rekaman juga ogah-ogahan memproduksi lagu anak-2.
Iya kadang2 risih jg ngeliat anak2 itu dandan, gaya nyanyi plus lagu niru penyanyi dewasa. Jd ga keliatan lucunya anak2 lagi.
wah dikubur dimana ya ?
Bener tuh mas, sekarang anak2 nyanyinya lagu dewasa semua....
padahal lagu2 anak itu banyak yang enak dan mendidik kan, contohnya lagunya tasya yang jangan takut gelap....enak banget tuh, lagu favoritnya saya....aya nyanyi sama2 lagu itu....
berdoalah sebelum kita tidur...
jangan lupa cuci kaki tanganmu....
jangan lupa doakan papah mamah kita.....
media memang sangat mempengaruhi anak-anak. itu baru lagu, belum sinetron, iklan. duh pusing...
C Aminor Dminor ke G ke C lagi...
nice content sob....memang lagu anak2 sekarang udah bercorak lagu dewasa and bisa berdampak negatif bagi anak-anak
Ada Apa yang salah dengan lagu anak-anak... apakah pencipta lagu anak-ana memang sudah tidak kratif ataukan penyanyi lagu anak-anak tidak menjanjikan royalti yang cukup...
Saya terus terang hanya memperkenankan anak melihat kartun dan edukasi TVRI yang bermanfaat. Utk lagu anak dan daerah kami perdengarkan dari hasil bajakan youtobe. Salah kita semua karena terlalu permisif lagu "dipaksa dewasa", seperti permisifnya kita terhadap video, sinetron atau klip yang vulgar. Kalo ditanya pasti jawabanya seni.
Kayaknya kita sebagai ortu harus lebih selektif lagi dlm memilih hiburan utk anak2 kita...nice content
bener mas...
dah lebih dari 5 tahun kita ga ngedenger lagu anak2 yg baru...
yg ada malah anak2 banyak yg nyanyi lagu dewasa...
yg pasti karya anak2 harus ditingkatkan lagi nih
terus post kaya gini ya mas...
tak tunggu lagi lho mas...
Lagu anak2??!? emang ada? seperti apa sih lagunya??? Inilah pertanyaan yang saat ini muncul. Karena saat ini sangat jarang atau dapat dikatakan langka kita temui anak2 umur belasan tahun yang menyanyikan lagu anak2.
Bahkan disalah satu stasiun TV ada acara mencari idola anak2, lagu yang dinyanyikanpun lagu orang dewasa, percintaan, perselingkuhan dll, yang nota bene tidak pantas dinyanyikan oleh seorang anak. Kalo dalam artikel ini disebutkan bahwa kenapa ga banyak lagu anak2 karena yang membiayai (produser) ga mau rugi sebab lagu anak2 tidak profitable nah kembali UUD (ujung ujungnya duwit).
Sekarang pertanyaan besar adalah "SALAH SIAPAKAH" hal ini bisa terjadi?
Mari kita renungkan dan lakukan tindakan untuk anak-anak kita tercinta.
Salam
"Make Easy Money"
iya juga ya...sekarang aja acara pencarian bakat anak dalam bidang menyanyi aja banyak mengusung tema dewasa...seperti yang ada di televisi...
dibilang mati lagu anak-anak sih kagak, justru lagu dewasa sering dibawakan anak-anak. kalo penciptanya lagu anak-anak emang udah pada mati
lagu anak2 sudah terkontaminasi ma orang dewasa, salah siapa?
kita semua