PULAU DIJUAL.. ??
Wednesday, August 26, 2009
Semakin gemes saja membaca berita-berita di koran maupun internet. Juga ulasan-ulasan di telivisi tentang pencurian kebudayaan dan seni negeri tercinta oleh negara lain. Pasti semua sudah tahu, kesenian dan kebudayaan asli Indonesia yang di klaim oleh negara tetangga kita yang membuat gerah dan mendidih darah rakyat Indonesia, terutama pelaku seni dan budaya Indonesia. Apa tindakan pemerintah Indonesia ? Belum yaaaa....
Belum selesai masalah kesenian dan budaya diatas...eeehhh muncul masalah baru lagi. 3 buah pulau di gugusan kepulauan Mentawai diberitakan dijual kepada pihak asing. Paling tidak demikian yang diberitakan oleh sebuah situs www.privateislandsonline.com dalam tajuk berjudul "Islands for Sale in Indonesia". Ketiga pulau tersebut adalah Pulau Makaroni, Pulau Siloinak, dan Pulau Kandui. Harga dari ketiga pulau itupun bervariasi, berkisar antara USD 4jt hingga USD 8jt tergantung luasnya. Ketiga pulau tersebut ditawarkan kepada pembeli sebagai tempat yang tepat dan nyaman untuk berselancar dan mengembangkan bisnis.
Tetapi berita tersebut dibantah oleh Gubernur Sumatera Barat. Kata-kata "jual" yang dimaksud adalah sebagai kata-kata promosi, demikian menurut laporan www.okezone.com. Masih menurut Gubernur, penjualan sebuah pulau bisa dilakukan hanya jika ada surat rekomendasi dari Bupati dan Gubernur yang diserahkan kepada Menteri. Jadi kalau ketiga pulau itu dijual pasti suratnya ada ditangan saya, demikian Bapak Gubernur. Jadi tidak semudah itu menjual pulau ke pihak asing. Gubernur juga mengakui, memang 2 pulau yaitu Pulau Makaroni dan Kandui dikontrak oleh warga asing dari warga pribumi, sedangkan Pulau Siloinak masih dalam sengketa antara warga pribumi dan warga asing dari Perancis.
Tak hayal, berita ini membuat panas telinga para anggota DPR yang dengan segera meminta Menteri Dalam Negeri untuk menindak lanjuti dengan meninjau langsung ke lapangan, untuk mengecek sejauh mana kegiatan disana. Apakah ada kegiatan orang asing disana ataukah hanya ulah orang iseng dan berita bohong saja di internet.
Berita tentang penjualan pulau ke pihak asing ini bukanlah peristiwa yang pertama di Indonesia. Di tahun 2001 sebuah pulau di kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur diberitakan dijual kepada Warga Negara Asing. Oleh karenanya saat ini Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat - NTT melakukan penelusuran terhadap dokumen dan sertifikat kepemilikan tanah di Pulau Tatawa. Ada kemungkinan dan dugaan bahwa yang dijual kepada pihak asing tersebut bukanlah keseluruhan wilayah pulau, mungkin hanya sebidang tanah saja. Karena Pulau Tatawa termasuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo yang didalamnya terdapat savana (padang rumput) dan hutan rimba. Jadi penjualan pulau ini bisa dikategorikan pelanggaran hukum.
Sangat mengherankan, kenapa kita harus kebakaran jenggot, panik dan marah setelah semuanya terjadi? Saat aset-aset kekayaan kita telah diakui dan dimiliki oleh orang asing dan bangsa lain. Adakah upaya kita untuk melindungi teritorial negara termasuk wilayah atau batas negara, seni dan budaya ataupun hasil kerajinan asli putra-putri negeri ini?
Mari kita bersatu untuk menjaganya bersama....
20 comments:
Nice info mas..entah mengapa begitu tidak berharganya pulau2 milik negara kita ,hingga sering jadi ajang tawar menawar...
Met pagi mas..met beraktifitas
Apakah sebegitu susahnya ya menjaga wilayah teritorialnya sendiri? Aku tak tahu persis apa yg harusnya dilakukan. Tapi mosok kecolongan kok berkali-kali??
Wah..enak bener punya pulau sendiri, lama kelamaan habis ntar kalo dijualin satu-satu..
Sepertinya ini yang kedua kali deh berita pulau yang dijual. Kalo gak salah yang pertama kali muncul di Indonesia Timur. Gak tau nih gimana sih sebenarnya keinginan pemerintah untuk menjaga keutuhan negeri ini. Dan masyarakatnya juga koq tega banget ya... Apa udah gak cinta Indonesia lagi semua orang-orang tuh?
Oiya... hampir lupa... Salam kenal ya..
mungkin sebaiknya ditinjau ulang dulu, siapa yang menyediakan pulau itu dalam bentuk "dagangan".
siang....makasih dah mampir. lam kenal juga. btw, memang keterlaluann kalo pulau aja dijual.
emmm....aneh2 aja tu orang, udah kehabisan usaha kali ya, jadinya pulau pun di jual, mau kemana kita ntar klo semua pulau di jual, di usir deh....hiks.....betapa malang nasib kita :( gimana ya caranya menanggulangi agar ndak terjadi lagi penjualan pulau?
kenali dan kunjungi objek wisata di pandeglang
ya ampun.. mudah2an ga d jual beneran tuh pulau2nya.. ^o^
Masya alloh...moga cerahlah esok hari...
Semoga cepat terselesaikan masalahnya...
Semoga kasus ini tidak terulang lagi..dan pemerintah lebih memperhatikan nasib2 pulau kosong yang ada diseluruh negara ini..
Met malam mas yudie...met beristirahat...semoga besok kembali segar dalam melaksanakan aktifitasnya
Malem mas yudhie....sukses selalu ya...
Mampir ^_^
ayo kita bangun kepekaan kita pada tanah dan kebudayaan kita,, dan lestarikan mereka..
Ini adalah bukti bahwa pemerintah kita terutama, belum memiliki kesadaran dan kesungguhan dalam mempertahankan keutuhan NKRI dan hanya memikirkan kepentingan jangka pendek.
Tidak memikirkan kepentingan jangka panjang seperti HAKI dan perlindungan terhadap pulau2 di perbatasan luar Indonesia. Bukan begitu mas Yudie?
Siapa pun pelakunya, apapun motifnya, harus diusut tuntas dan diproses secara hukum, biar kapok...
Seringkali kita tidak menghargai apa yang kita miliki namun saat kita kehilangan, barulah terasa betapa kita sangat mencintainya...
salam sobat
wah,,wah,,pulau kok dijual,,,ya ,,mending yang dijual tuh makanan buat buka puasa ,
ngga rela ah,,saya sebagai rakyat yang lagi merantau di negeri orang,,,kalau pulau sampai dijual.
Ya, sesungguhnya bangsa ini mungkin sudah tergadaikan, kata teman saya mas. Semoga kita menemukan solusi terbaik. Ayo cintai dan lindungi Bumi Pertiwi. Muali dari diri sendiri, mulai dari yang kecil, dan mulai dari sekarang.